Kamis, 25 Maret 2010

Profil Gusti Yan

Perjalanan spiritual Gusti Yan selama 31 tahun, sejak berusia 9 tahun hingga saat ini berusia 40 tahun dalam mencari Jatidiri illahi yang maha menciptakan dan maha memiliki kerajaan langit dan bumi, telah melewati berbagai onak dan duri, hambatan dan rintangan, ujian dan cobaan yang secara umumnya manusia adalah teramat sangat berat, sebagaimana Gusti Yan pernah mengalami sakit selama 2 (dua) tahun yaitu dari tahun 1996 yang dibarengi dengan terjadinya krisis moneter yang melanda dunia, dan sembuh bersamaan dengan lengsernya rezim Presiden Soeharto pada tahun 1998.
Kondisi kesehatan yang sangat kritis menyebabkan Gusti Yan tidak sadarkan diri selaama 2 hari 2 malam menurut yang melihat dan menyaksikannya, padahal yang dirasakan Gusti Yan pada saat itu adalah sadar karena Gusti Yan melihat dan mendengar pembicaraan orang-orang yang ada di sekitarnya, walaupun Gusti Yan pada waktu itu sedang berkomunikasi dengan Saudara Kembarnya (Saudara Empat) perihal hidup dan kehidupan yang terdiri dari 2 (dua) sisi kehidupan (baik buruk, salah benar, lahir bathin, langit bumi, laki-laki wanita, dan sebagainya), dan hal-hal yang berkaitan dengan rahasia kekuatan illahi, tetapi memang pada saat itu Gusti Yan tidak makan dan minum, karena sedang asyik berbincang dan bercanda dengan Saudara kembarnya yang berwujud bathin dirinya.
Setelah Gusti Yan sembuh dari sakitnya, sering kali Gusti Yan bertemu dengan para wali, para raja dan ratu, para dewa dan dewi, para syanghyang, para nabi dan rasul, juga dari berbagai kehidupan bathin lainnya seperti para malaikat, jin, siluman dan lain-lainnya yang datang lewat mimpi atau pun pada saat Gusti Yan melakukan meditasi yang diajarkan oleh Saudara Kembarnya. Mereka banyak memberikan filosofi, ilmu, kekuatan dan restu sebagai bekal kekuatan bagi Gusti Yan. Karena Mereka mengetahui bahwa Gusti Yan akan terus melanjutkan perjalanan menemukan Wujud Dzat Tuhan Yang Maha Tunggal.
Akhirnya Gusti Yan pun mendapatkan anugerah kekuatan dari Sang Pemilik Bumi alam semesta raya, dengan dibukanya rahasia kekuatan langit dan bumi beserta konsep penggunaan dan pengendaliannya yang terus dikembangkan dan disempurnakan menjadi konsep energi bumi alam semesta raya, dengan sistem energi diri manusia sebagai sistem pengaturan dan pengendaliannya.
Rahasia-rahasia kekuatan tersebut adalah :
- Rahasia kekuatan 4 unsur alam (air, api, tanah, angin)
- Rahasia kekuatan dalam bawah bumi (Inti Bumi)
- Rahasia kekuatan Langit dengan gemerlap cahaya sebagai kekuatan kehidupan bathin
- Rahasia kekuatan yang ada dalam diri manusia (alam sadar & alam bawah sadar)
- Rahasia Pemilik, Penguasa, Pencipta, Pengatur dan Pengendali bumi alam semesta raya.
- Rahasia kehidupan surga dan neraka lahir dan bathin.
Sehingga dengan bekal kekuatan bumi alam semesta raya yang telah menyatu dalam diri, Gusti Yan pun ingin tampil di tengah-tengah masyarakat untuk memberikan solusi atas segala permasalahan kehidupan manusia, baik dari tingkat personal, lokal, regional, nasional, internasional dan global universal, agar terwujud secara nyata kehidupan yang sehat, selamat, bahagia, sukses, jaya dan mulya bagi seluruhnya.

Rabu, 24 Maret 2010

Solusi Global Permasalahan Bangsa

Akar dari berbagai permasalahan manusia, bangsa, negara dan dunia adalah karena merosotnya kualitas jatidiri manusia yang telah berada pada ambang batas yang sangat memprihatinkan, dimana dari 100% energi jatidiri manusia yang sesungguhnya, hanya efektif berfungsi sebagai energi rasa, rasio dan raga manusia tidak lebih dari 7%. Sehingga dengan kemerosotan kualitas dan kapasitas jatidiri manusia tersebut, manusia bisa dikatakan sama sekali tidak menyadari bahwa manusia sedang berada diambang kehancuran.

Manusia sama sekali telah kehilangan kodrat jatidiri kemanusiaan yang sesungguhnya, yaitu sebagai Kholifah atas jiwa raga diri dan kholifah atas jiwa raga bumi, yang memiliki tugas dan peran untuk mengatur dan mengendalikan energi bumi alam semesta raya ini, diantaranya adalah :

1. Mengatur dan mengendalikan energi hawa, udara, cuaca, iklim dan berbagai bencana alam.

2. Mengatur dan mengendalikan energi cahaya alam semesta raya (matahari, bulan, planet, bintang dan berbagai cahaya alam lainnya.

3. Mengatur dan mengendalikan energi bumi alam semesta raya agar menjadi energi kehidupan surga yang kekal dan abadi.

4. Mengatur dan mengendalikan energi bumi alam semesta raya sebagai sistem pemerintahan dan peradaban bumi yang maha luhur.

5. Dan lain-lain Sistem Pengaturan dan Pengendalian energi bumi yang seharusnya dipahami dan disadari oleh manusia sebagai bukti dari kekholifahan jatidiri manusia yang sesungguhnya.

Dengan melihat realita tersebut, kita semua dapat membayangkan bahwa betapa manusia saat ini sama sekali telah menyimpang jauh dari kodrat jatidiri kemanusiaan yang sesungguhnya, betapa manusia saat ini semakin lemah, rapuh, kerdil dan tersesat akal pikirannya. Namun manusia sama sekali tidak menyadari dengan kehancuran yang telah melanda dirinya. Sebagaimana kita pun setiap saat dapat melihat, mendengar dan merasakan berbagai permasalahan telah merasuk kedalam seluruh dimensi kehidupan manusia, dari level rakyat jelata sampai ke level manusia yang dianggap memiliki derajat kemulyaan yang tinggi dan tertinggi seperti para raja atau para pemimpin negara, tokoh agama, tokoh spiritual, tokoh masyarakat, tokoh budaya, tokoh bangsa, tokoh dunia, dan tokoh-tokoh lainnya.

Kita semua dapat melihat, mendengar dan merasakan adanya berbagai perselisihan, permusuhan, peperangan, penghancuran, pembunuhan, anarkisme dan berbagai tindak kejahatan yang lainnya. Berbagai kesedihan, kesulitan, keresahan, kegelisahan, kecemasan, kekuatiran, kebencian, kemarahan, kesakitan, ketidak percaya dirian, kepailitan atau kebangkrutan, dan lain-lain bentuk penderitaan yang sesungguhnya adalah wujud dari neraka kehidupan yang berkepanjangan.

Walaupun berbagai produk hukum, aturan dan perundangan telah ditetapkan sebagai acuan gerak manusia dalam menyikapi berbagai permasalahan kehidupan manusia dalam bermasyarakat, berbangsa dan bernegara, namun tidak pernah tercapai dan terwujud perdamaian luhur, tidak pernah terwujud keadilan sosial, tidak pernah terwujud kesejahteraan sosial, apalagi terwujud peradaban luhur sebagai nilai kemulyaan tertinggi dalam kodrat jatidiri manusia yang sesungguhnya.

Sungguh sangat ironis sekali, bahwa manusia yang sesungguhnya memiliki kodrat sebagai mahluk yang tertinggi nilai kemulyaannya, namun dalam implementasi sikap dan gerak manusia tidak mampu mengatur dan mengendalikan berbagai situasi dan kondisi yang menjadi permasalahan dirinya. Para Pemimpin Negara yang seharusnya berperan sebagai Inti Negara yang harus kuat dan kokoh dalam menyikapi dan menggerakan unsur-unsur negaranya, namun dalam implementasinya Pemimpin Negara mudah sekali larut dalam berbagai permasalahan yang melanda diri dan pemerintahan negaranya.

Akan kah situasi dan kondisi yang seperti itu dibiarkan terus berlanjut, haruskah bumi ini diguncang dengan berbagai bencana alam yang maha dahsyat, baru kemudian manusia menjadi sadar dan kembali pada kodrat jatidiri kemanusiaan yang sesungguhnya, atau kah manusia harus menunggu datangnya hari kiamat kemudian manusia baru bisa mendapatkan kehidupan surga, namun berapa ribu atau juta tahun lagi manusia harus menunggu?

Dimana letak kemulyaan manusia yang telah diciptakan sebagai mahluk yang memiliki derajat kemulyaan tertinggi atas mahluk yang lainnya (seperti cahaya langit, awan, angin, air, api, tanah, tumbuhan dan binatang) yang merupakan wujud lahir dan bathinnya kehidupan alam semesta raya ini?

Jika kita melihat realita kehidupan yang ada di sekitar diri kita, atau yang sering kita saksikan atau kita baca di berbagai media cetak maupun elektronik, betapa keangkara murkaan telah melanda kehidupan manusia, atau kita kembali melihat ke dalam diri kita sendiri, sudahkah kita memiliki sudut pandang dan paradigma yang mampu merubah segala sesuatu yang kita dengar, kita lihat dan kita rasakan sebagai suatu anugerah kenikmatan, sehingga melihat berbagai bentuk keangkara murkaan yang terjadi sebagai warna-warni kehidupan yang indah, cantik, unik dan menggelitik?

Sehingga kita pun tidak terbawa dan larut dalam pemandangan bentuk keangkara murkaan itu, kemudian kita pun menjadi ikut berbuat keangkara murkaan yang justru lebih besar dan lebih tinggi frekuensi energinya. Minimalnya dengan kesadaran jatidiri tersebut kita pun mampu mengendalikan diri dalam menyikapi segala situasi dan kondisi yang ada di dalam diri atau di sekitar diri kita.

Namun tentunya tidak mungkin Kehidupan Surga bisa terwujud secara global di seluruh penjuru bumi jika pengembalian kesadaran jatidiri manusia dilakukan secara manual per individu atau perorangan, maka kami telah mencari, menemukan, meneliti, mengkaji dan memahami konsep dan energi yang instan untuk mengembalikan jatidiri manusia secara totalitas bisa terwujud di negara ini bahkan di seluruh penjuru bumi. Tentunya diawali dari negara ini, yaitu dengan cara :

1. Negara ini harus memiliki Guru Bangsa

Guru Bangsa yang kami maksudkan disini adalah yang mewakili seluruh unsur kehidupan bathin dari kehidupan masa yang terdahulu, saat ini dan yang akan datang, baik dari dimensi kehidupan malaikat, iblis atau syetan, jin atau siluman dan para leluhur pendahulu manusia.

Guru Bangsa adalah wadah kekuatan illahi dzat tuhan yang maha tunggal, atau wakil dari Sang Pemilik, Pencipta dan Penguasa Energi Bumi alam semesta raya.

Fungsi dari Guru Bangsa adalah sebagai Pusat Konsentrasi Rasa, Rasio dan Raga dari seluruh warga negara dan bangsa. Dimana dalam prakteknya Guru Bangsa adalah sebagai Dewa yang berperan memberikan pencerahan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, yang harus dijunjung tinggi, diagungkan dan dimulyakan. Kedudukannya diatas seorang Raja atau Kepala Negara.

2. Negara harus merubah sudut pandang dan paradigma yang menjadi energi keyakinan dalam membangkitkan jatidiri bangsa. Karena Keyakinan dan Paradigma adalah sesuatu yang paling menentukan baik dan buruknya kehidupan manusia. Dalam hal berbangsa dan bernegara, maka keyakinan dan paradigma yang disampaikan oleh Guru Bangsa lah yang dijadikan sebagai pedoman atau pandangan hidup bangsa dan negara.

3. Negara harus membentuk Badan atau Departemen yang berfungsi untuk membangkitkan jatidiri bangsa. Yang berfungsi untuk menggali seluruh potensi kekuatan jatidiri manusia. Dari Pemerintahan tingkat pusat sampai ke tingkat daerah tingkat II, bahkan sampai tingkat kecamatan.

4. Menjadikan Penggalian Potensi Kekuatan Jatidiri Bangsa sebagai kurikulum yang wajib di sekolah.

Dengan sistem pendidikan seperti ini, maka pendidikan di sekolah tidak perlu lagi sampai ke tingkat perguruan tinggi, karena di tingkat Sekolah Menengah Umum saja sudah dipastikan setiap siswa sudah memiliki keahlian sesuai dengan tugas dan peran jatidiri yang dibawanya sejak terlahir ke bumi ini.

Jika konsep ini diterapkan sebagai solusi dan energi kebangkitan jatidiri bangsa, maka dipastikan akan terjadi pergerakan energi alam maha dahsyat yang akan mengerucut dan memusat di satu titik pusat ordinat yaitu dalam jiwa raga Sang Guru Bangsa, yang secara otomatis akan membentuk tatanan peradaban luhur yang sama-sama mendapatkan kenikmatan hidup sesuai dengan kapasitas tugas dan peran kehidupan yang dibawanya, sebagai derajat dan kedudukan tertingginya masing-masing.

Dengan kembalinya kesadaran jatidiri manusia yang sesungguhnya, maka setiap diri manusia pun akan menyadari bahwa dirinya adalah Inti yang menggerakkan unsur kehidupan bumi alam semesta raya, Inti yang mengatur dan mengendalikan energi cahaya alam, awan, angin, air, api, tanah, tumbuhan dan binatang, sehingga akan terwujud di bumi alam semesta raya :

1. Seluruh dunia akan mengikuti sistem pemerintahan dan peradaban negara kita ini, yaitu sistem peradaban kehidupan surga di negara Indonesia ini, sehingga akan menjadi daya tarik bagi negara dan bangsa lain. Dengan demikian negara ini pun akan menjadi pusat pemerintahan dan peradaban dunia. Sehingga income negara ini pun pasti berlimpah.

2. Akan munculnya matahari terbit dari arah barat wilayah negara Indonesia, sebagai refleksi dari tatanan energi yang terbentuk di negara ini.

3. Matahari akan memancarkan cahaya sinarnya yang berwarna warni sangat indah, cantik, menyehatkan dan mencerdaskan rasa, rasio dan raga. Bermunculan cahaya pelangi di berbagai wilayah negara Indonesia, sebagai simbol turunnya energi bidadari-bidadari yang mengisi wilayah kehidupan surga.

4. Akan bermunculan penemuan-penemuan konsep dan formula teknologi yang maha canggih dari putra-putri Indonesia, dimana formula teknologi tersebut sama sekali tidak akan pernah berdampak negatif bagi manusia dan lingkungan. Teknologi tersebut adalah sebagai fasilitas kemudahan mendapatkan kenikmatan hidup yang tercepat sebagaimana gambaran kehidupan surga.

5. Tidak akan pernah ada gejolak jiwa, gejolak masyarakat dan gejolak bangsa dan negara. Karena semua warga negara merasakan kedamaian, kerukunan, kesejahteraan dan kenikmatan hidup, oleh karena setiap warga negara saling tahu diri dan ahli bersyukur, sehingga saling menyadari tugas dan peran kehidupannya masing-masing.

6. Sehingga Pergerakan alam pun (cuaca, iklim, hawa udara) menjadi teratur dan terkendali, dan tidak akan pernah terjadi bencana alam di negara ini.

7. Segala bentuk persenjataan yang bersifat mencelakai, menghancurkan dan membunuh menjadi non fungsi, karena siapa pun atau negara mana pun yang akan memusuhi negara ini maka akan melawan arus putaran energi alam yang maha dahsyat, sehingga sebelum mereka bertindak negatif terhadap negara ini maka dipastikan akan diluluhlantakkan oleh berbagai bencana alam yang maha dahsyat.

8. Segala bentuk produk hukum peraturan dan perundangan yang ada menjadi non fungsi, karena yang berlaku adalah Hukum Alam yang seketika itu terjadi bagi siapa pun yang berniat negatif atau mencelakai sesamanya.

9. Cahaya Alam (matahari, bulan, planet, bintang, dll) yang bisa diatur dan dikendalikan fungsinya.

10. Seluruh tanaman, sayuran, buah-buahan dan lain-lainnya akan tumbuh dengan subur dan bisa diatur pertumbuhannya sepanjang tahun. Tidak akan pernah ada masa paceklik.

11. Sistem metabolisme atau regenerasi sel dalam diri manusia benar-benar berfungsi sebagai energi peremajaan dalam setiap diri manusia, sehingga manusia pun akan terlihat dan terasa benar-benar selalu muda.

12. Perkembangan Kaum wanita akan jauh lebih banyak dari kaum laki-laki, sehingga dengan kesadaran jatidiri manusia, dan dengan realita yang ada maka kaum wanita pun pasti akan memberikan restu pada suaminya untuk beristri lebih dari satu bahkan lebih dari empat. Dan para suami pun pasti akan penuh kasih, sayang dan cinta pada para istrinya dengan penuh rasa tanggung jawab yang tinggi. Karena dengan kesadaran jatidiri maka setiap insan pasti akan dengan penuh semangat menjalankan tugas dan peran kehidupannya masing-masing.

Dan lain-lain bentuk kenikmatan hidup yang akan di dapatkan bagi seluruh penghuni Surga Bumi Indonesia yang tidak akan pernah bisa dijabarkan dengan kalimat kecuali hanya bisa dirasakan dengan rasa syukur yang tertinggi.